Ada kehidupan yang sederhaa selain kusimpan rindu yang mengalir deras, perasaan-perasaan itu selalu hadir tanpa aku memanggilnya, aku memanggilnya kamu

Ada cahaya yang tak pernah redup setiap aku membayangkan aku bertemu denganmu, padahal pertemuan terjadi beberapa bulan yang lalu. Entah kenapa aku masih jelas mengingat kejadian tersebut, aku memanggilnya kamu.

Ada harapan yang selalu hadir setiap doa yang terpanjatkan, doa yang selalu ku simpan dan diletakkan pada setiap aku bertemu Tuhan, aku memanggilnya kamu.

Ada embun yang sering mencair, saat aku menyebut aku merindukanmu, bukan karena aku tak bahagia denganmu, melainkan aku bisa menjadi orang yang sanggup menantimu ini kebahagiaan yang tak ternilai, tentang ketulusan dan tentang kamu. 

Ada pelukan hangat setiap aku menerima pesan darimu, perasaan hangat, perasaan yang bisa menjadi cair ketika rindu sudah lama membeku akan ketidak hadiranmu, tidak jauh dari aku menginginkan pelukan nyata darimu, dan aku tetap menunggu kamu.

Ada lorong yang panjang, tak terhitug seberapa jauh kita terpisahka, dan semuaya kita dekatkan dengan makna yang sama, kalimat yang sama, dan hati yang sama, merindukan.

read more...


Pennyka Trifikta Rimbi. Powered by Blogger.