Catatan: Lagi emosi, mending jangan dibaca..

Blog itu cuma sejenis media kan ya. Media sosialisasi, media sharing ilmu sama pengalaman, kadang blog sekarang bisa jadi media diary-online. Gak banyak kok yang curhat ini itu di blog. Mau curhat apa aja  bisa bahkan curhat dengan subjek yang bisa dibilang #nomention bisa. Kadang malu sendiri pas awal-awal bikin blog, publish di facebook lah, twitter lah, ngerengek sana sini buat bilang "ayo dong baca blogku!" pake emot memelas. Kalo dipikir ngapain sih aku dulu alay kayak gitu hehe.

"Apa yang kita lakukan sekarang adalah hasil dari yang kita lakukan kemarin.  Apa yang kita lakukan  sekarang akan mempengaruhi hasil di masa depan".


Sebenernya kali ini pengen bahas lanjutan curhat yang kemarin. Itu bener-bener pengalaman yang 'WOW' buat aku, rasanya kapok beut. Gimana enggak, di curhat kemarin mungkin aku cuma bilang silahkan anda berimajinasi tentang saya dan faktor x kan. Ya itu memang hak anda menilai saya seperti apa. Namun yang jadi masalah yang ingin saya bahas sekarang, kenapa orang #nomention yang gak tau apa-apa berkomentar inilah itulah, menganggap miring sinis dan negatif terhadap saya. Dari awal saya gak peduli, sangat tidak peduli penilaian #nomention. Tapi saya manusia biasa, lama-lama sengak juga kan cuma diam mendengar penilaian #nomention. Apa perlu saya ceritakan ke kalian semua #nomention kejadian yang sebenernya? haha

#nomention pertama:

awalnya #nomention ini gak pernah saling sapa kalo ketemu, pernah suatu ketika faktor x berniat bantu mau benerin laptop-ku yang kebetulan lagi bermasalah. Pas mau nganter, ketemu sama #nomention ini. Beberapa minggu kemudian tiba-tiba add pin, ngajak ngobrol. Lama lama lama lama. Kemudian bilang dengan jelas ngajak selingkuh. Hey kamu kira aku apaan?! Aku masih waras! Kamu cuma tau aku pergi sama faktor x, kamu uda mikir yang enggak-enggak. Aku cuma minta tolong dia buat benerin laptop. Abis benerin? udah pulang!

Sebegitu tololnya aku, baru kemarin, setelah semua masalah ini selesai, aku baru tau latar belakang *aduh inget skripsweet* #nomention ini  ngajak selingkuh. Syukur alhamdulillah dulu gak ngeladenin ajakan setan haha *tawa bareng malaikat* *apasih ya* :p

#nomention kedua

Emang dasarnya #nomention ini sedikit suka kepo seh ya dan informasi yang didapat langsung ditelan mentah-mentah. Gak kaget sih. Dia cuma dapet informasi dari orang lain. Gak tanggung-tanggung, bukan aku aja yang di cap gak baik, orang tua pun kena getah *nyesek* wajar kan ya kalo aku sekarang gak care lagi sama orang ini? padahal dia orang yang cukup disegani, tapi pas tau #nomention ini ngejudge 'dibelakang' yang sungguh menurutku itu tidak pantas diucapkan oleh orang yang ter-segan *ini gimana maksudnya*

#nomention ketiga

ini bukan per subjek tapi beberapa subjek. Aku pikir awalnya cuma firasatku yang bilang. Dan *blar* semua terbongkar setelah itu dinyatakan selesai. Dari sumber yang cerita ke aku #nomention bilang aku gak bener, uda punya pacar masih nanggepin orang lain. Haha picik sekali yang #nomention katakan ya. Sekarang #nomention menganggap saya selingkuh? Mari kita lihat definisi selingkuh menurut KBBI:
  • suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong; (adjektiva)
    sumber: kbbi3

    Saya tidak pernah menyembunyikan sesuatu, yang saya lakukan sudah saya ceritakan pada seseorang yang seharusnya saya ceritakan padanya. 

  • suka menggelapkan uang; korup; (adjektiva)
    sumber: kbbi3

    Uang siapa yang saya gelapkan? #nomention kira saya ini pejabat? Kuliah aja masih berjuang untuk lulus *jleb* *ganti topik* 

  • suka menyeleweng; (adjektiva)

    Menyeleweng seperti apa? pergi berdua? #nomention tahu sikap saya ketika pergi berdua? Biasah! *emosi tingkat dewa* saya tidak pernah bergandengan tangan apalagi melakukan hal-hal lebih dengan faktor x. Sekarang #nomention bilang saya terkesan meladeni faktor x? Saya tidak pernah mendatangi faktor x duluan, faktor x sendiri yang datang tanpa saya minta. Lalu kenapa faktor x mendatangi saya? silahkan tanyakan pada faktor x. Sewajarnya #nomention tau hal itu kan.

    Lalu #nomention bilang kenapa saya tetep meladeni? Saya pertama kali kenal faktor x secara baik-baik, mengapa harus menjadi tidak baik? Bukankah itu seperti kekanak-kanakan ya? Bener gak sih? Kenapa #nomention terkesan men-judge saya yang tidak-tidak? Pernahkah #nomention mencoba berada di posisi faktor x? atau di posisi saya mungkin? haha *tawa sinis*

    Saya akui saya juga salah. Tapi #nomention tidak tahu betul apa yang terjadi, dan siapa #nomention? sudah benarkah anda? berani men-judge sebegitu hinanya saya? Saya tahu #nomention berbisik dibelakang saya, dan saya akan tetap bersikap seolah-olah tidak mendengar apa-apa.

    Agak lucu sih ya apa untung saya membela diri disini? saya juga tidak berharap #nomention membaca postingan ini kok. :) Ini adalah konsekwensi dari apa yang saya perbuat kemarin. Bisa anda jadikan contoh. Semoga tidak terjadi pada anda pembaca yang budiman. Jika anda tidak tahu yang sebenarnya, mending diam kan. Jangan hanya melihat dari satu sisi.

    Ingat kata bang napi:
    "Kejahatan bukan hanya berasal dari niat sang pelaku tapi juga kesempatan"
    wohaa~


    Udah ya, sekarang fokus. Fokus menjadi lebih baik. Fokus Skripsweet. Bismillaaaaah. Mohon doa yaa :)


Leave a Reply

Pennyka Trifikta Rimbi. Powered by Blogger.